IQROZEN | Eksistensi gerakan dakwah Islam tidak terlepas dari strategi jitu para pengemban dakwah yang telah hidup sejak zaman Nabi hingga kini. Selain itu, muatan nilai kehidupan yang terkandung dalam ajaran Islam kian menambah daya tarik tersendiri akan indahnya ber-Islam. Konsep-konsep hebat untuk mengatasi problematika hidup secara komprehensif telah dibahas oleh al-Quran dan as-Sunnah. Wajar bila kemudian tuntunan Islam dapat menyebar ke seluruh penjuru dunia dan terus berkembang hingga detik ini.
Pasang-surut kehidupan seakan tidak memberi dampak yang begitu berarti bagi seorang aktivis dakwah yang telah menghibahkan hidupnya di jalan Allah. Karena secara gamblang dan jelas, motivasi yang termaktub di dalam kitab suci al-Quran menuntun manusia menjadi insan yang bermartabat. Maka, tidaklah pantas bagi seorang hamba yang telah beriman merasa galau berlebihan ketika dirinya mendapati ujian dalam perjalanan dakwahnya.
Kajian Islam Menurut Ulama
Abdurrahman Muhammad dalam sambutannya pada buku “Mendayung di Samudra Wahyu”, menyatakan tidak sepantasnya seorang aktivis resah. Pasalnya, urut-urutan nuzulnya wahyu yang dimulai dari surat al-Alaq, al-Qalam, al-Muzammil dan seterusnya bersifat progresif. Sehingga kader dakwah akan memiliki akidah dan moral yang tinggi. (Jamaluddin Nur; 2014: 9). Selengkapnya lihat artikel tentang Buku Mendayung di Samudra Wahyu.
Faktanya, sejak dulu ada saja kelompok-kelompok yang menyudutkan gerak dakwah Islam dan menjustifikasikan kegiatan dakwah sebagai aktivitas ekstrim yang meresahkan. Dogma ini tentu bertolak-belakang dengan visi gerakan dakwah yang telah dirintis Rasulullah SAW. Dimana diutusnya Rasulullah ke muka bumi ini, tidak lain dan tidak bukan agar menjadi rahmat bagi seluruh alam. (QS. Al-Anbiyaa’: 107)
Dan sebagai seorang Muslim, sepatutnya kita mampu menjauhkan diri dari sikap skeptis sedikitpun terhadap Islam. Dengan berpegang pada keyakinan penuh, moral santun, intelektual yang membangun dan spiritual yang kokoh, serta keberanian menyebarkan kebajikan, kita harus terus menghidupkan semangat dakwah Islam yang telah diwariskan Rasulullah, keluarga dan sahabatnya. Permasalahannya, bagaimana cara berdakwah yang tidak menimbulkan konflik pribadi maupun sosial?
Inilah tantangan serius yang mesti kita uraikan bersama sebagai tanggung jawab dan kepedulian terhadap umat akhir zaman. Langkah-langkah cerdas dan strategi jitu dalam berdakwah harus terus digelorakan agar mampu membebaskan keterpasungan umat Islam dari doktrin kapitalisme.