Cinta & Indahnya Iman

IQROZEN | Syari’at Islam datang bersama hembusan nafas cinta dengan menggariskan aqidah yang benar, pemikiran yang konseptual, dan akhlak yang mulia. Cinta dalam Islam akan mengajak dan mengarahkan manusia kepada Dzat Yang Maha Tunggal, Allah SWT. Artinya, Islam sangat mendoktrin setiap manusia untuk menebarkan benih-benih cinta sebagai manivestasi keimanannya. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan menolak karena Allah, maka telah sempurnalah imannya."(HR. Abu Dawud (4681) dari Abu Umamah ra).

Namun banyak manusia yang tersesat dalam menafsirkan cinta. Maraknya kasus kriminalitas, perkosaan, pencurian dan aksi-aksi anarkis lainnya merupakan dampak nyata dari distorsi makna cinta. Banyak manusia yang melupakan Allah dan Rasul-Nya hanya karena terjebak pada cinta semu dari gelamor kehidupan di dunia fana ini. Inilah kemudian Allah SWT mengingatkan manusia dengan firman-Nya di dalam Al Qur’an surat Ali Imron ayat 14, yang artinya : ”Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”

Tentang Cinta & Manisnya Iman

Tentang Cinta

Keagungan cinta yang menghiasi kehidupan dunia ini semestinya mampu mengantarkan jiwa manusia meraih kedekatan dengan Sang Penciptanya. Cinta karena Allah akan mengantarkan manusia pada tempat yang mulia dan berhak menempati Jannah-Nya, hal ini tertuang dalam sabda nabi Muhammad SAW, yang artinya : “Layak mendapatkan cinta-Ku bagi orang yang saling mencintai karena-Ku. Orang yang saling mencintai karena-Ku (di hari kiamat) akan ditempatkan di menara dari cahaya, tempat yang diingini oleh para nabi, orang-orang yang benar dan para syuhada.” (Shahih Jami’).

Manisnya Iman

Keimanan akan cinta Allah seperti yang digambarkan Yahya bin Mu’az, ia berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Artinya, cinta tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia. Senada dengan hadist Rasulullah SAW yang menerangkan bahwa tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman. Yaitu bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, kemudian tidaklah ia mencintai seseorang kecuali karena Allah, serta ia senantiasa benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih).

Lambang Cinta Berbentuk Awan
by google
Demikianlah Allah telah menciptakan bumi seisinya dengan karunia cinta-Nya, cinta yang hanya dapat dirasakan oleh hamba yang senantiasa mendekatkan diri ke haribaan-Nya. Cinta yang menjadikan manusia merasakan lezatnya iman dengan mampu mencintai seseorang hanya karena Allah semata. Karena dengan cinta tersebut manusia dapat mewujudkan kedamaian dalam menjalani kehidupan di dunia ini, baik itu kedamaian antara sesama manusia maupun dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain.

Saatnya menebarkan aroma cinta diatas lautan kasih sayang pada apa yang telah Allah SWT anugerahkan kepada manusia, haruman cinta yang senantiasa meng-esa-kan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur’an yang artinya, “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS. Asy-Syuura : 11).