IQROZEN | Kisah Pembunuh 100 Nyawa. Kisah Hikmah tentang seorang pembunuh 100 nyawa manusia ini sudah sangat populer. Selain kisahnya menarik, cerita ini juga mengajak kita merenungi bahwa Pengampunan Allah tidak terhingga kepada siapa saja meski dosanya menggunung. Agar lebih paham, silakan baca artikel tentang Dahsyatnya Cinta Sejati Allah.
Langsung saja simak kisah yang penuh hikmah di bawah ini yang tentu sudah banyak beredar baik di media cetak maupun media online. Dan postingan ini hanya sekedar menyegarkan kembali cerita tersebut dengan bahasa yang sedikit dirubah dan penamaan tokohnya, semoga tidak mengurangi kandungan hikmah di dalamnya..
Langsung saja simak kisah yang penuh hikmah di bawah ini yang tentu sudah banyak beredar baik di media cetak maupun media online. Dan postingan ini hanya sekedar menyegarkan kembali cerita tersebut dengan bahasa yang sedikit dirubah dan penamaan tokohnya, semoga tidak mengurangi kandungan hikmah di dalamnya..
Kisah Pembunuh 100 Manusia
Al kisah, pada zaman dahulu kala ada seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang. Sebut saja namanya Killerman. Suatu saat dia bertanya, "Siapa penduduk negeri ini yang paling beriman?" Maka ditunjukanlah kepadanya seorang Rahib, tanpa basa-basi Killerman mendatangi Rahib itu dan menceritakan bahwa dirinya telah membunuh 99 orang. Kemudian Killerman bertanya pada Rahib itu, "Apakah ada pintu taubat untukku?" Si Rahib tersebut menjawab, “tidak”. Maka Rahib itu pun dibunuh oleh Killerman sehingga genaplah 100 orang yang telah dibunuhnya.
Beberapa waktu berselang, Killerman bertanya lagi, "Siapa penduduk negeri ini yang paling beriman, maka ditunjukan padanya seorang Ulama. Setelah bertemu dengan Ulama tersebut, Killerman kembali menceritakan bahwa dirinya telah membunuh 100 orang. Dan dia bertanya, "Apakah ada pintu taubat bagiku?" Ulama itu menjawab, “Ya, tiada yang bisa menghalangi seseorang dengan pintu taubat kecuali Allah SWT. Maka pergilah engkau ke negeri Tobat, karena di sana terdapat orang-orang yang beribadah kepada Allah memohon taubat, beribadalah engkau kepada Allah bersama mereka, dan janganlah sekali-kali engkau kembali ke negerimu karena negerimu itu adalah Negeri Pendosa".
Langsung saja Killerman mengikuti petunjuk Ulama itu dan berangkat menuju ke Negeri Tobat. Sayangnya, dalam perjalanan menuju negeri Tobat, Killerman menemui ajalnya dan tidak berhasil sampai di negeri Tobat. Datanglah dua Malaikat yang menghampiri ruhnya, Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab, mereka tampak bersilisih terkait siapa yang berhak mebawa ruh Killerman itu.
Malaikat Rahmat berkata, “Orang ini datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah. Malaikat Azab juga berkata, “Dia belum beramal kebaikan sedikitpun.” Tidak lama kemudian, datanglah Malaikat lainnya yang memberi solusi cerdas untuk menyelesaikan sengketa dua Malaikat sebelumnya. Kata malaikat ketiga tersebut, “Ukurlah jarak antara tempat meninggalnya dengan negeri asalnya dan ukurlah jarak antara tempat meninggalnya dengan jarak negeri tujuannya. Bandingkan manakah yang lebih dekat jaraknya".
Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab pun mengukur jarak antara posisi saat meninggalnya Killerman dengan negeri Pendosa dan negeri Tobat, ternyata jarak antara tempat meninggalnya dengan negeri Tobat lebih dekat sehingga malaikat Rahmat pun berhak membawa ruh Killerman kepada ampunan Allah SWT.
by Google |