Seperti kita ketahui jika fenomena cincin dan batu mulia telah ada jauh sebelum Indonesia lahir di muka bumi ini, bahkan oleh beberapa Ulama ada yang mengangkat pembahasan tentang Batu Mulia ke dalam kitab hasil karyanya. Untuk mengetahui pembahasan lengkapnya lihat artikel Jenis Batu Akik yang Tergolong Batu Mulia Menurut Ulama.
Kembali pada pembahasan, kali ini saya akan memposting sebuah kisah hikmah tentang Pencuri Cincin yang Menjadi Raja. Kisah ini saya ambil dari ceramah Ust. Sigit Pranowo, Lc yang menyampaikan penjelasan Wahab bin Munbih dalam Mukthasor Tarikh Dimasyq juz 3 hal 379.
Pencuri Cincin Menjadi Raja
Suatu hari, nabi Sulaiman masuk ke tempat wudhu karena hendak berwudhu. Sebelum masuk nabi Sulaiman memanggil pembantunya, Aminah. Nabi Sulaiman meminta Aminah membawakan cincinnya selama beliau mengambil air wudhu. nabi Sulaiman pun masuk ke tempat wudhu dan meninggalkan Aminah di luar sendirian.Tidak berselang lama, keluar seseorang dari tempat wudhu tersebut. Wajahnya tidak asing bagi Aminah karena sama persis dengan nabi Sulaiman. Orang itu pun meminta cincin yang dibawa Aminah. Dengan sikap santun dan taat Aminah langsung menyerahkan cincin yang dibawanya tersebut.
Setelah menerima cincin dari Aminah, orang itu langsung buru-buru masuk ruangan istana dan duduk di Singgasan Raja. Ia mempertunjukkan cincin yang dipakainya, sehingga seluruh tentara raja dari golongan manusia, jin dan burung langsung berkumpul di hadapannya.
Di luar istana tepatnya di tempat wudhu, Aminah sedang kebingungan ketika nabi Sulaiman baru saja keluar dari tempat wudhu dan meminta cincinnya. Aminah pun bertanya, "Siapa anda?" Nabi Sulaiman menjawab, "Aku Sulaiman bin Daud." Wajah Aminah seketika berubah seraya berkata, "Engkau bohong, sesungguhnya Paduka Sulaiman telah selesai wudhu dan mengambil cincinnya beberapa saat yang lalu. Saat ini Beliau sedang duduk di Singgasana raja."
Maka sadarlah nabi Sulaiman jika dirinya sedang menghadapi masalah, karena ada makhluk yang telah menyerupainya dan mengambil cincinnya. Makhluk itu tidak lain adalah jin Sokhr yang mampu berwujud seperti Sulaiman dan menguasai kerajaan dengan berbekal cincin nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman as. berlari ke padang tandus dan ia meminta-minta kepada siapa pun ketika dirinya mulai merasa lapar dan dahaga. Namun tak seorang pun yang percaya dengannya meski nabi Sulaiman telah menyebutkan identitas dirinya. Dalam kurun waktu 40 hari nabi Sulaiman mengalami penderitaan tersebut, sampailah nabi Sulaiman ke tepi pantai. Di sanalah nabi Sulaiman dapat bekerja menjadi nelayan dan menangkap ikan di lautan.
Tibalah saatnya ketika Asif bin Barkhoya berkata, " Wahai orang-orang Bani Israil, sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh Setan." Tatkala jin yang duduk di Singgasana Raja mendengar perkataan itu, ia langsung kabur meninggalkan istana. Jin itu lari ke arah lautan dan membuang cincinnya di tengah laut.
Atas ijin Allah, cincin yang dibuang jin Sokhr dimakan oleh ikan salmon yang terkena jaring nabi Sulaiman. Saat nabi Sulaiman membelah perut ikan tersebut maka ditemukannya sebuah cincin yang sudah sangat dikenalinya. Maka dipakailah cinci itu dengan rasa syukur kepada Allah, nabi Sulaiman pun langsung bersujud syukur. Nabi Sulaiman kemudian kembali ke istana dan dapat duduk di Singgasana memimpin rakyatnya lagi.
Taken by google : Azimat nabi Sulaiman |