Penulis Islam Terpopuler
Berikut ini adalah Profil Singkat dari beberapa penulis Islam yang populer di zaman modern seperti sekarang ini, dengan beberapa karya luar biasa yang menjadi Warisan Umat Sepanjang Zaman.1. Kyai Hasyim Asy’ari
Kyai Hasyim lahir pada Selasa Kliwon, 24 Dzul Qa’dah 1287 H, bertepatan dengan tanggal 14 Februari l871 M, di pesantren Gedang, desa Tambakrejo, sekitar 2 km ke arah utara kota Jombang. Putra ketiga dari 11 bersaudara pasangan Kyai Asy’ari dan Nyai Halimah. Dari jalur ayah, nasab Kyai Hasyim bersambung kepada Maulana Ishak hingga Imam Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir.
Sedangkan dari jalur ibu, nasabnya bersambung kepada Raja Brawijaya VI (Lembu Peteng), yang berputra Karebet atau Jaka Tingkir. Jaka tingkir adalah raja Pajang pertama (tahun 1568 M) dengan gelar Sultan Pajang atau Pangeran Adiwijaya.
Karya-karya Kyai Hasyim diantaranya Al-Qalaid fi Bayani ma Yajib min al-Aqaid, Ar-Risalah al-Tauhidiyah, Risalah Ahli Sunnah Wa al-Jama’ah, Al-Risalah fi al-Tasawwuf, Beliau juga menjadi kolumnis di majalah Islam seperti Majalah Nahdhatul Ulama’, Panji Masyarakat, dan Swara Nahdhotoel Oelama’.
2. Syekh Ibnu Atha'illah
Nama lengkapnya adalah Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Beliau lahir di Iskandariah (Mesir) pada 648 H/1250 M dan meninggal di Kairo pada 1309 M. Ibnu Atha'illah tergolong ulama yang produktif. Kurang lebih 20 karya yang pernah dihasilkannya meliputi bidang tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah kitab Al-Hikam. Beberapa kitab lainnya yang ditulis Beliau adalah Al-Tanwir fi Isqath Al-Tadbir, Unwan At-Taufiq fi’dab Al-Thariq, Miftah Al-Falah dan Al-Qaul Al-Mujarrad fil Al-Ism Al-Mufrad.
3. Syekh Hasan al-Banna
Syekh Hasan Al-Banna dilahirkan pada tahun 1906, di al-Mahmudiyah, salah satu desa di wilayah al-Buhairah Mesir, dibesarkan dalam keluarga Islam yang taat. Beliau meninggal dini hari, pada tanggal tangga l4 Rabi‟ul akhir 1368 H/ 12 Pebruari 1949 M.11 . Ayah kandungnya adalah al-Mukhlis syaikh Ahmad Abdurrahman al-Banna, ulama yang juga bekerja sebagai tukang reparasi jam dan penjilidan buku, sehingga ayah Hasan al-Banna lebih terkenal dengan panggilan As-Sa‟aty atau si tukang jam.
Karya-karya Hasan Al-Banna di antaranya: Allah fi al ‘Aqidah al-Islamiya (Allah menurut Aqidah Islam), Ila al-Thulab (kepada para mahsaiswa), Risalah al-‘Aqaid, Risalah al-Mu’tamar al-Sadis, Qadhiyyatuna baina yadai al-Ra’yi al-‘Am al-Mishri wa al-‘Arabiwa al-Islami wa al-Dhamir al-Insani al-‘alami (Persoalan kita di Tengah-Tengah Opini Umum dan Masyarakat mesir, Arab Islam dan Naluri manusia sedunia),Nizam al-Usar wwa al-Risalah al-Ta’lim (Sistem Usrah dan Risalah Ta‟lim), al-Mar’ah al-Muslimah ( Perempuan yang Muslimah)dan buku Majmuah Rasail al-Imam Hasan Al-Banna sebagai referensi utama dalam memahami pemikiran dan manhaj Imam Hasan al-Banna di Ikhwanul Muslimin secara umum dan buku mudzakarah yang dicetak beberapa kali dengan judul Mudzakirah da’wah wa da’iyah, serta masih banyak lagi.
4. Abu Yusuf Ya’kub bin Ishak al-Kindi
Nama populernya adalah al-Kindi Sang Pendiri Filsafat Islam. Al-Kindi berasal dari Arab Selatan. Ia lahir pada tahun 809 M. Karya-karyanya yang luar biasa di antaranya yang berjudul Risalah fi Istikhraj al-Mu’amma atau Manuscript for the Deciphering Cryptographic Messages. Selain itu, al-Kindi juga memberikan kontribusi besar dalam bidang geometri bola, bidang yang sangat mendukungnya dalam studi astronomi.
5. Sayyid Qutb
Nama lengkapnya Sayyid Qutb Ibrahim Husain Syadzili, lahir di Asyut, Mesir 9 Oktober 1906, anak tertua dari lima bersaudara. Ayahnya al-Haj Qutb Ibrahim. Karya-karyanya : Buku “Muhimmat al-Syi’r fi al-Hayâh” (1933), Buku “Naqd Mustaqbal al-Tsaqâfah fî Misr” (1939), Buku al-Tashwîr al-Fanni fi al-Qur`an” (1945), Buku Masyâhid al-Qiyâmah fi al-Qur`an”, Buku ‘al-Adalah al-Ijtima’iyyah fi al-Islam, Buku ‘Ma’rakah al-Islam wa ar-Ra’s al-Maliyyah’, Buku “Hâdza al-Dîn”, Buku “al-Mustaqbal li Hâdza al-Dîn”, Buku “Khashâ`is al-Tashawwur al-Islâmi wa Muqawwimâtihi’ al-Islâm wa Musykilah al-Hadhârah”, Buku “Fî Zhilal al-Qur`ân’.
Dunia internasional sangat mengecam pemerintah Mesir yang memberi hukuman mati kepada Sayyid Qutb, pada 29 Agustus 1969. Sebelum menghadapi ekskusinya, Sayyid Qutb sempat menuliskan tulisan sederhana, tentang pertanyaan dan pembelaannya. Kini tulisan tersebut telah dibukukan dengan judul, “Mengapa Saya Dihukum Mati”.
6. Mohammad Bin Musa Al-Khawarizmi
Beliau lahir sebelum tahun 800 M dan meninggal setelah tahun 847 M. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa. Al-Khawarizmi diperkirakan hidup di pinggiran Baghdad pada masa Khalifah al-Ma’mun (813-833 M) zaman dinasti Abbasiyyah. Karya intelektual al-Khawarizmi tentang Aritmetika dan Aljabar menjadi sumber acuan Ilmu Matematika di belahan Barat dan Timur.
Karya Aljabarnya yang paling monumental berjudul al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan). Dalam bukunya, al-Khawarizmi juga memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.Di bidang ilmu ukur, al-Khawarizmi juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma serta hitungan desimal. Namun, beberapa sarjana matematika Barat, seperti John Napier (1550–1617) dan Simon Stevin (1548–1620), menganggap penemuan itu merupakan hasil pemikiran mereka.
Buku astronominya yang termahsyur adalah Kitab Surah al-Ard (Buku Gambaran Bumi). Buku itu memuat daftar koordinat beberapa kota penting dan ciri-ciri geografisnya. Kitab itu secara tidak langsung mengacu pada buku Geography yang disusun oleh Claudius Ptolomaeus (100–178), ilmuwan Yunani. Namun beberapa kesalahan dalam buku tersebut dikoreksi dan dibetulkan oleh al-Khawarizmi dalam bukunya Zij as-Sindhind sebelum ia menyusun Kitab Surah al-Ard.
7. Buya Hamka
Hamka lahir pada 17 Februari 1908 [Kalender Hijriyah: 13 Muharram 1362] di Minangkabau, Sumatera. Ayahnya bernama Abdul Karim Amrullah, ulama pembaru Islam di Minangkabau yang akrab dipanggil dengan sebutan Haji Rasul, sementara ibunya, yakni Sitti Shafiyah, berasal dari keturunan seniman di Minangkabau. Hamka meninggal dunia pada hari Jum'at, 24 Juli 1981 pukul 10 lewat 37 menit dalam usia 73 tahun.
Selama di Medan, ia menulis Di Bawah Lindungan Ka'bah, yang terinspirasi dari perjalanannya ke Mekkah pada tahun 1927. Setelah Di Bawah Lindungan Ka'bah diterbitkan pada tahun 1938, ia menulis Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, yang pada awalnya ditulis sebagai cerita bersambung dalam Pedoman Masyarakat. Selain itu, ia juga menerbitkan beberapa roman dan buku-buku lainnya seperti: Merantau ke Deli, Keadilan Ilahi, Tuan Direktur, Angkatan Baru, Terusir, Di Dalam Lembah Kehidupan, Ayahku, Tasawuf Modern, dan Falsafah Hidup.
Picture by Google |