Sebagaimana pelajaran dari nabi Ya’qub AS yang bertanya kepada anak-anaknya, “Apa yang akan kalian sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu, Tuhan nenek moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” (QS [2]:133).
Baca juga Penjelasan Lengkap Seputar Alquran Mencerdaskan Umat.
Karakteristik Pendidikan Qurani
Kurikulum pendidikan yang menggunakan framework Alquran dapat disimpulkan dalam tiga karakter khusus, yaitu: adab, integral dan fitrah. Secara garis besar tiga karakteristik tersebut dapat dijelaskan dalam mengenal adab sebelum ilmu, bersifat integral dan kembali pada fitrah. Berikut pemaparannya:1. Adab Sebelum Ilmu. Memahami dan meyakini bahwa ilmu itu datang dari Allah SWT, sedangkan manusia tidak mengerti apapun tanpa wahyu dari-Nya (kandungan QS al-Alaq). Dalam implementasinya, berilmu dengan adab berarti dalam menuntut ilmu terlebih dahulu diawali dengan persiapan spiritual. Baik pendidik maupun peserta didiknya sama-sama istiqomah dalam upaya meluruskan pemikiran dan perilaku, kemudian ikhlas semata-mata karena Allah, selanjutnya tuma’ninah (dapat diartikan kesabaran) demi menjaga konsentrasi agar pikiran tetap jernih.
2. Bersifat Integral. Pendidikan integral merupakan pendidikan yang memanfaatkan seluruh aspek kehidupan dalam teaching and learning process. Pendidikan sangat memerlukan panca indra, ruh dan wahyu. Artinya, atas perintah Allah SWT, ruh ditiupkan ke dalam jasad (QS al-Hijr [15]: 29), kemudian ditambahkan wahyu dalam perjalanan hidup manusia sebagai alat pencerna informasi untuk meraih potensi diri dalam meningkatkan intelektual dan pemikiran.
Integral yang juga berarti menyeluruh, adalah metode yang mengaplikasikan pelbagai unsur dalam pendidikan. Contohnya religius ilmiah, empiris dan rasional, deduktif dan induktif, subyektif dan objektif, teori dan praktek, dan masih banyak lagi tanpa menjadikan salah satu ada yang lebih dominan.
3. Kembali Pada Fitrah. Merujuk pada al-Qur’an surat al-Araf ayat 172, awalnya telah Allah ciptakan segala sesuatu pada fitrahnya dengan adil. Semuanya telah tertata rapi dalam susunan yang sesuai dengan kehendak-Nya, tak terkecuali manusia. Hal ini dipertegas Rasulullah SAW yang mengatakan ”Tidak ada bayi yang lahir kecuali dalam keadaan fitrah” (HR. Bukhari). Dengan demikian, pendidikan yang sesungguhnya adalah pendidikan yang mampu mengarahkan kembali seseorang pada kondisi fitrah dengan tajdid (pembaharuan) yang bersifat konstruktif.
Kesimpulan
Pendidikan dalam Islam telah memiliki kurikulum Qurani yang didesain Allah SWT secara terstruktur, terprogram dan sistematis. Tujuan pendidikan Qurani adalah menanamkan keyakinan ber-Islam secara kaffah, membentukan manusia seutuhnya dan memiliki cinta kasih, serta menguasai berbagai disiplin ilmu. Sebagaimana Khalifah Umar bin al-Khaththab, dalam wasiat yang dikirimkan kepada gubernur-gubernurnya, menuliskan, “Sesudah itu, ajarkanlah kepada anak-anakmu berenang dan menunggang kuda, dan ceritakan kepada mereka adab sopan-santun dan syair-syair yang baik”.
Bagaimana pun juga, kedekatan dengan kebenaran wahyu dari al-Khaliq yang dimiliki oleh ruh dan nafas manusia, sangat bergantung pada keberhasilan pendidikan berbasis Alquran. Keberhasilan yang begitu sulit diraih karena besarnya propaganda Iblis dalam menyesatkan anak-cucu Nabi Adam AS. Namun demikian, pendidikan Qurani harus tetap diwujudkan dengan istiqomah dan usaha keras. Sehingga manusia khususnya umat Islam tidak tergilas dan terbuang oleh zaman globalisasi yang hanya sesaat ini. Wallaahu’alam bis showab!..............
 |
| Contoh Karakteristik Pendidikan Qurani |