Kilas Balik Brutalisme Serdadu Israel

iqrozen.blogspot.com | Konvoi sembilan kapal yang membawa sekitar 800 relawan, aktivis, jurnalis, dan 10.000 ton bahan bantuan makanan, serta material bangunan adalah misi kemanusiaan untuk warga Palestina (seperti diberitakan berbagai media akhir-akhir ini). Kapal Mavi Marmara adalah salah satu kapal yang turut meramaikan iring-iringan relawan kemanusiaan yang berasal dari kurang lebih 50 negara yang sebagian besar tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Di dalam kapal tersebut juga terdapat 12 aktivis kemanusiaan dari Indonesia.

Naas bagi penumpang kapal Mavi Marmara yang diserang serdadu Israel, sehingga mengakibatkan beberapa aktivis kemanusiaan tewas dan terluka. Tragedi berdarah dikala fajar tersebut membuat saya sebagai keluarga besar Sahabat Al Aqsha-Hidayatullah merasa geram dan mengecam kedzaliman cecunguk Israel yang menyerang rombongan relawan kemanusiaan untuk warga Gaza. Sungguh kebrutalan yang begitu jelas dilakukan tentara Israel dengan menembaki penumpang kapal Mavi Marmara yang sedang membawa misi kemanusiaan untuk warga Palestina.

Tentara Israel benar-benar telah menjadi mesin pembunuh tanpa hati nurani lagi, tak ada kata-kata santun dari bibir mereka meski yang dihadapi seorang balita. Mereka tidak segan-segan menodongkan senjatanya kepada pria maupun wanita, tua ataupun muda, bahkan anak-anak ataupun bayi. Meski jelas yang mereka hadapi tidak bersenjata, namun tetap saja perlakuan militer mereka peragakan dihadapan para relawan kemanusiaan yang tentu tidak sebanding kekuatannya. Lalu, hukuman apa yang pantas buat mereka para penebar kehancuran di muka bumi ini? “Sesungguhnya Allah mela'nati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala.” (QS: Al Ahzab : 64)

Allah Swt juga menambahkan dalam Al Quran surat Al Anfaal ayat 17 yang artinya: “Maka bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah-lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”


Kapal Mavi MarmaraKekekajaman Yahudi yang telah menebarkan kesengsaraan dimana-mana terutama negara berpenduduk Islam, sungguh telah melampaui batas kemanusiaan. Bayangkan, para relawan kemanusiaan yang hendak memberi bantuan mereka bunuh dan yang hidup mereka tawan dan dperlakukan semena-mena. Rombongan dokter-dokter yang bertujuan menolong warga Palestina yang terluka ataupun sakit, mereka bunuh tanpa belas kasihan. Tidak menutup kemungkinan negara kita yang nota-bene berpenduduk Muslim terbesar di dunia akan mereka sambangi dan mereka kuasai juga. Saatnya kita lebih persiapkan diri!!!.
Umat Islam kini tercerai berai oleh tipu muslihat kebudayaan kafir, hal ini di buktikan dengan masih banyaknya saudara-saudara kita yang mengaku Islam namun belum peduli ataupun acuh tak acuh akan penderitaan kaum muslim lainnya. Mereka asyik dengan gemerlapnya kebudayaan sekuler yang memang direncanakan dan ditawarkan oleh para musuh-musuh Islam. Demi menghancurkan kelangsungan generasi Islam, karena dunia ini ingin mereka kuasai dengan kebudayaan yang mungkin lebih Jahiliyah ketimbang masa sebelum Rasulullah dulu.

Dan setelah insiden berdarah di atas kapal Mavi Marmara baru-baru ini, diharapkan umat Islam untuk satukan tekad dalam memerangi kemunkaran dan menolong mereka utamanya warga Gaza yang sedang menderita. Kita harus dukung pemerintah Mesir yang mulai membatasi warganya menikahi perempuan Israel, membantu Turky yang sedang berupaya meminta pertanggungjawaban Israel atas meninggalnya sembilan warganya dalam tragedi Mavi Marmara, ataupun mendukung penuh pemerintah Indonesia yang juga ikut membentuk tim pencari fakta demi mengungkap kebohongan dan kebrutalan Israel dalam tragedi Mavi Marmara itu.

Kita jangan kalah dengan warga Inggris, Spanyol, Irlandia ataupun Vatikan yang mayoritas warganya non-muslim namun begitu keras mengecam Israel, serta Jerman yang selama ini pro-Israel ikut berdemo mengecam kebiadaban Zionis-Israel di atas kapal Mavi Marmara. Bahkan beberapa negara uni eropa termasuk negara-negara adidaya, secara tegas meminta pertangggung jawaban dari masing-masing duta besar Israel yang ada di negaranya untuk menjelaskan kronologi insiden tersebut. Sudah waktunya untuk mengambil tindakan tegas dalam rangka menghentikan berlanjutnya pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM) dan ancaman bagi perdamaian internasional yang terus ditebarkan Israel dan sekutunya.

Benang merah yang dapat kita ambil dari tragedi Mavi Marmara adalah pentingnya penguatan ukhuwah Islamiyah dalam upaya memperkuat kesatuan kaum muslim sehingga mampu memberikan kebijakan dalam upaya perdamaian dunia. Lihat dan dengarkan kecaman-kecaman dari negara-negara non-muslim terhadap kebrutalan Israel, meski sampai sekarang belum ada negara yang mengambil tindakan real untuk memvonis atau menghukumi mereka para Zionis. Nah, sudah semestinya umat Islam dapat melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar kecaman, kita harus berjuang dalam membebaskan saudara-saudara kita seiman yang tertindas.

Sebagaimana janji Allah yang artinya: “Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.” (QS: An nisaa :74). Dengan demikian, kita tidak perlu lagi ragu dalam berjuang membela kaum muslim yang sedang terkekang oleh kekejaman Israel la’natullah, selagi kita memiliki daya dan upaya. Mungkin sekedar aksi solidaritas, itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

Serdadu Israel bukan lagi manusia biasa yang memiliki hati nurani serta kecerdasan spiritual, namun mereka adalah golongan pembantai yang gemar menumpahkan darah lawan-lawan mereka tanpa rasa iba sedikitpun. Dan umat Islam sebagai korbannya harus bersama-sama bangkit untuk memberikan perlawanan, sehingga kebrutalan Zionis tidak merajalela lagi. Negara-negara Islam yang berpengaruh (dalam liga Arab) harus menyatukan visi dan misi dalam upaya pembebasan kaum muslim yang telah lama teraniaya oleh Israel. Menghentikan kerjasama dalam hal apapun dengan pemerintah Israel sebagai bentuk pukulan diplomatik yang diharapakan dapat memojokkan sepak terjang Israel.

Sekaranglah moment yang tepat untuk mengangkat harga diri umat Islam, disaat banyak warga dunia semakin gerah dengan sepak terjang Israel. Mereka mengecam dan menyerukan pencabutan blokade atas warga Gaza, mendorong PBB untuk mengambil kebijakan demi perdamaian dunia khususnya di Timur Tengah, ditambah lagi berbagai media publikasi yang sedang gencar mengungkap fakta-fakta kebrutalan Israel selama ini, serta isu-isu lainnya yang pernah ditebarkan Israel dan sekutunya. Dapat disimpulkan bahwa kita tidak perlu lagi menunggu siapakah kelak yang akan menghancurkan negara Israel, ataupun takut akan kekejaman Israel. Apabila Islam telah berada dalam satu komando, maka akan mudah bagi kita dalam mem-pressure Israel dan sekutunya.

Semoga Allah mengampuni kita yang belum mampu berbuat banyak untuk menolong saudara-saudara kita yang sedang teraniaya oleh Israel dan sekutunya. Dan semoga Allah memberikan perlindungan dan kekuatan lebih kepada mereka yang sedang diuji berhadapan langsung dengan kedzaliman Israel. Sebagai pemuda biasa, sementara saya hanya dapat menghasilkan tulisan singkat ini yang mungkin dapat menjadi bahan penjebar semangat untuk menggugah hati kita dalam menengok realita kekejaman Zionis Israel dan sekutunya, dan senantiasa saya berdoa agar diberi kesempatan untuk mampu menolong kaum yang tertindas serta berkesempatan untuk menghakimi kekejaman Israel sebelum kelak Allah Swt sendiri yang menurunkan azab untuk mereka. Allaahu Akbar!!!