iqrozen | Profil 4 Pemimpin Hebat Dunia. Pesta demokrasi di Indonesia sebentar lagi akan diselenggarakan, sebagai warga yang baik dan taat hukum maka rakyat harus ikut mensukseskannya. Sayangnya, masih banyak rakyat yang belum mengenali dan memahami sepak terjang wakil-wakil rakyat yang kelak memimpin negeri ini.
Akibatnya, pemimpin yang terpilih kadang tidak sesuai dengan kriteria sebagai pemimpin yang ideal dan amanah (baca juga kearifan pemimpin). Sehingga hingga detik ini negeri ini belum mampu masuk ke lingkaran sebagai negara makmur sentosa meski berada di atas bumi yang gemah ripah loh jinawi.
Mungkin profil Khulafaur Rasyidin di bawah ini dapat menjadi referensi singkat sebelum memilih pemimpin. Paling tidak kita dapat mengenali akhlak pemimpin yang dirindukan umat, dan terhindar dari memilih pemimpin bagaikan memilih kucing di dalam karung. Jangan terbuai oleh slogan dan iklan yang 1000% hanyalah settingan.
Abu Bakar Ash-Shiddiiq, bernama lengkap Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi RA. Nasabnya bertemu dengan nasab Nabi Muhammad SAW pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar termasuk orang yang awal masuk Islam. Beliau dijuluki “ash-Shiddiq” karena ketika terjadi peristiwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan Abu Bakar langsung membenarkan dan mempercayainya.
Abu Bakar meninggal dunia pada malam selasa, tepatnya antara waktu maghrib dan isya pada tanggal 8 Jumadil awal 13 H. Usia beliau ketika meninggal dunia adalah 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah). Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar, Utsman, dan Thalhah bin Ubaidillah.
Umar bin Al-Khaththab, nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah
Menutup usia pada hari Rabu bulan Dzulhijah 23 H atau saat berusia 63 tahun, karena dibunuh. Beliau terbunuh ketika sedang melakukan Shalat Subuh kemudian beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah, seorang budak milik al-Mughirah bin Syu’bah yang diduga mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar dimakamkan di samping makam Rasulullah dan makam Abu Bakar ash Shiddiq.
Utsman bin 'Affan, bernama lengkap ‘Utsman bin Affanbin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy. Pada masa Jahiliyah ia dipanggil dengan Abu ‘Amr dan pada masa Islam nama julukannya (kunyah) adalah Abu ‘Abdillah dengan gelar “Dzunnuraini”. Beliau menikahi dua puteri Rasulullah yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Ibunya bernama Arwa’ bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin ‘Abdi Syams yang kemudian menjadi penganut Islam yang baik dan teguh.
Khalifah Utsman wafat pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih. Beliau wafat juga karena aksi pembunuhan pada saat terjadi pemberontakan oleh kaum pemberontak (kaum Khawarij).
Ali bin Abi Thalib, memiliki nama lengkap Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Abu Thalib adalah saudara kandung Abdullah bin Abdul Muththalib, ayah Rasulullah SAW, dengan kata lain, Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Rasulullah, dan beliau dijuluki Abul Hasan dan Abu Turab. Para ulama menyebutkan bahwa Abi Thalib adalah orang pertama yang melakukan shalat berjamaah bersama Rasulullah (al-Askari, penulis kitab al-Awa`il).
Abdurrahman bin Muljam, salah seorang pentolan Khawarij memendam api kebencian terhadap Ali bin Abi Thalib, karena dianggap telah menghabisi rekan-rekannya yang seakidah, yaitu kaum Khawarij di Nahrawan. Ibnu Muljam berhasil membunuh Ali bin Abi Thalib, pada dini hari Jum’at, 17 Ramadhan 40 H.
Demikian profil singkat para ulama sekaligus pemimpin yang terbukti telah membawa kemaslahatan bagi rakyat yang dipimpinnya. Semoga dalam waktu dekat akan ada pemimpin hebat paling tidak yang menjunjung akhlak mulia, sehingga kebutuhan rakyat akan Kearifan Pemimpin dapat segera terpenuhi.
Akibatnya, pemimpin yang terpilih kadang tidak sesuai dengan kriteria sebagai pemimpin yang ideal dan amanah (baca juga kearifan pemimpin). Sehingga hingga detik ini negeri ini belum mampu masuk ke lingkaran sebagai negara makmur sentosa meski berada di atas bumi yang gemah ripah loh jinawi.
Mungkin profil Khulafaur Rasyidin di bawah ini dapat menjadi referensi singkat sebelum memilih pemimpin. Paling tidak kita dapat mengenali akhlak pemimpin yang dirindukan umat, dan terhindar dari memilih pemimpin bagaikan memilih kucing di dalam karung. Jangan terbuai oleh slogan dan iklan yang 1000% hanyalah settingan.
Abu Bakar Ash-Shiddiiq, bernama lengkap Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi RA. Nasabnya bertemu dengan nasab Nabi Muhammad SAW pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar termasuk orang yang awal masuk Islam. Beliau dijuluki “ash-Shiddiq” karena ketika terjadi peristiwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan Abu Bakar langsung membenarkan dan mempercayainya.
Abu Bakar meninggal dunia pada malam selasa, tepatnya antara waktu maghrib dan isya pada tanggal 8 Jumadil awal 13 H. Usia beliau ketika meninggal dunia adalah 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah). Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar, Utsman, dan Thalhah bin Ubaidillah.
Umar bin Al-Khaththab, nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah
Menutup usia pada hari Rabu bulan Dzulhijah 23 H atau saat berusia 63 tahun, karena dibunuh. Beliau terbunuh ketika sedang melakukan Shalat Subuh kemudian beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah, seorang budak milik al-Mughirah bin Syu’bah yang diduga mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar dimakamkan di samping makam Rasulullah dan makam Abu Bakar ash Shiddiq.
Utsman bin 'Affan, bernama lengkap ‘Utsman bin Affanbin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy. Pada masa Jahiliyah ia dipanggil dengan Abu ‘Amr dan pada masa Islam nama julukannya (kunyah) adalah Abu ‘Abdillah dengan gelar “Dzunnuraini”. Beliau menikahi dua puteri Rasulullah yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Ibunya bernama Arwa’ bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin ‘Abdi Syams yang kemudian menjadi penganut Islam yang baik dan teguh.
Khalifah Utsman wafat pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih. Beliau wafat juga karena aksi pembunuhan pada saat terjadi pemberontakan oleh kaum pemberontak (kaum Khawarij).
Ali bin Abi Thalib, memiliki nama lengkap Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Abu Thalib adalah saudara kandung Abdullah bin Abdul Muththalib, ayah Rasulullah SAW, dengan kata lain, Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Rasulullah, dan beliau dijuluki Abul Hasan dan Abu Turab. Para ulama menyebutkan bahwa Abi Thalib adalah orang pertama yang melakukan shalat berjamaah bersama Rasulullah (al-Askari, penulis kitab al-Awa`il).
Abdurrahman bin Muljam, salah seorang pentolan Khawarij memendam api kebencian terhadap Ali bin Abi Thalib, karena dianggap telah menghabisi rekan-rekannya yang seakidah, yaitu kaum Khawarij di Nahrawan. Ibnu Muljam berhasil membunuh Ali bin Abi Thalib, pada dini hari Jum’at, 17 Ramadhan 40 H.
Demikian profil singkat para ulama sekaligus pemimpin yang terbukti telah membawa kemaslahatan bagi rakyat yang dipimpinnya. Semoga dalam waktu dekat akan ada pemimpin hebat paling tidak yang menjunjung akhlak mulia, sehingga kebutuhan rakyat akan Kearifan Pemimpin dapat segera terpenuhi.