iqrozen.blogspot.com | Penyebab Bencana dan Musibah. Bumi ini seakan-akan enggan lagi bersahabat dengan makhluk yang mendiaminya. Bencana alam silih berganti terjadi terutama di wilayah Indonesia yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Lalu, sebesar apakah dosa umat Muslim di negeri ini hingga bencana begitu sering melanda rakyatnya?
Banyak orang yang menjadikan
alam sebagai kambing hitam atas berbagai bencana dan musibah yang melanda suatu negeri. Namun mereka tidak pernah intropeksi diri atas kezaliman yang telah mereka lakukan sehingga mengundang azab dari ALLAH penguasa jagat raya ini. Sudah cukup jelas ayat-ayat yang mengingatkan seluruh umat manusia untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi, karena dapat mendatangkan musibah bagi penghuni bumi itu sendiri. Sebagaimana Allah berfirman, “Dan
apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30).
Ibnu Katsir
rahimahullah juga pernah berkata, “Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahwa musibah
yang menimpa kalian tidak lain adalah disebabkan karena dosa yang kalian
dahulu perbuat. Dan Allah memaafkan kesalahan-kesalahan kalian
tersebut. Dia bukan hanya tidak menyiksa kalian, namun Allah langsung
memaafkan dosa yang kalian perbuat.” Karena memang Allah akan menyiksa
seorang hamba karena dosa yang ia perbuat. Sebagaimana Allah Ta’ala
berfirman, “Dan
kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia
tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melata
pun” (QS. Fathir: 45).
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, mereka mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah
seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak
kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran
yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni” (HR. Muslim no.
2573).
Dari uraian di atas, ada baiknya kita semua segera bertaubat dengan sungguh-sungguh sebelum bencana yang maha dahsyat menutup pintu taubat. Bagi para pemimpin untuk bisa amanah dan jauhi perilaku zalim kepada rakyat jelata. Bagi selebritis jadilah suri tauladan yang akhlakul kharimah sebagaimana sosok Rasulullah SAW. Bagi orang tua senantiasa membimbing putra-putrinya untuk menjadi generasi cerdas intelektual dan lurus aqidahnya. Dan bagi kita, senantiasa menjaga diri dari segala bentuk demoralisasi yang banyak berasal dari budaya liberal.