IQROZEN | Keajaiban di Balik Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebagian besar
umat Islam tidak mengetahui akan banyaknya keajaiban saat Nabi SAW dilahirkan. Peristiwa yang mungkin sering didengar berkaitan dengan kelahiran Nabi SAW hanyalah tentang pasukan gajah yang menyerang Mekkah. Sementara peristiwa hebat lainnya masih banyak yang tidak dipelajari.
Ada yang mengatakan:
Pada saat Muhammad dilahirkan, Siti Aminah melihat cahaya atau nur dari tubuh bayi Muhammad tersebut. Cahaya memancar dari rahim Aminah menyertai ke luarnya tubuh Muhammad. Siti Aminah juga melihat bayi Muhammad dilahirkan dalam keadaan berbaring dan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti posisi tangan yang sedang berdoa.
Riwayat lain mengisahkan bahwa saat Nabi SAW dilahirkan, banyak berhala yang mengalami kerusakan dan musnah. Bahkan ada yang menyebutkan terjadi gempa di Mahligai Kisra yang menyebabkan empat belas tiang seri di dalamnya roboh, sehingga hal ini menjadi isyarat keruntuhan kerajaan tersebut.
Keajaiban berikutnya pada saat bersamaan dengan kelahiran Muhammad adalah Tasik Sava yang saat itu dianggap suci ikut tenggelam ke dalam tanah. Serta masih banyak cerita yang beragam sumbernya mengenai keajaiban di balik Maulid Nabi SAW.
Satu hal yang terpenting berkaitan dengan Maulid Nabi SAW adalah spirit perjuangan Beliau dalam memperjuangkan Islam dan keteguhan imannya dalam menghambakan diri kepada Allah semata. Wajar apabila kemudian kelahiran Nabi SAW sangat dirindukan oleh makhluk di muka bumi ini.
Sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran tentang banyaknya ayat-ayat yang menggambarkan mulianya Nabi SAW. Dalam Al-Quran, Allah memanggil Nabi SAW bukan dengan nama biasa, tetapi memanggilnya dengan sebutan Kekasih-Ku," Rasul-Ku", "Hamba-Ku", "Nabi-Ku atau Allah memanggil Nabi SAW dengan salah satu dari asma-Nya, Rahman, Rahim, Aziz, Nur.
Dalam firman-Nya, Allah menjelaskan bahwa Kami tidak mengutus kamu, melainkan pada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. Katakanlah, Jika kamu (benar-benar) cinta kepada Tuhan, Allah; ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran [3]: 31). Ayat tersebut dipertegas dengan firman Allah yang lain, yang artinya, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.(QS Al-Anbiya [21]: 107).
Semoga Maulid Nabi menjadi salah satu bagian dari pemompa darah perjuangan Islam sebagaimana yang telah dikobarkan Nabi SAW dan para sahabat. Sebagai generasi penerus ada baiknya kita tidak hanya memperingati Maulid Nabi tanpa action nyata yang telah dicontohkan Nabi SAW. Mari lanjutkan perjuangan Nabi SAW untuk senantiasa membumikan Islam di jagat raya ini.
Ada yang mengatakan:
Pada saat Muhammad dilahirkan, Siti Aminah melihat cahaya atau nur dari tubuh bayi Muhammad tersebut. Cahaya memancar dari rahim Aminah menyertai ke luarnya tubuh Muhammad. Siti Aminah juga melihat bayi Muhammad dilahirkan dalam keadaan berbaring dan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti posisi tangan yang sedang berdoa.
Riwayat lain mengisahkan bahwa saat Nabi SAW dilahirkan, banyak berhala yang mengalami kerusakan dan musnah. Bahkan ada yang menyebutkan terjadi gempa di Mahligai Kisra yang menyebabkan empat belas tiang seri di dalamnya roboh, sehingga hal ini menjadi isyarat keruntuhan kerajaan tersebut.
Keajaiban berikutnya pada saat bersamaan dengan kelahiran Muhammad adalah Tasik Sava yang saat itu dianggap suci ikut tenggelam ke dalam tanah. Serta masih banyak cerita yang beragam sumbernya mengenai keajaiban di balik Maulid Nabi SAW.
Satu hal yang terpenting berkaitan dengan Maulid Nabi SAW adalah spirit perjuangan Beliau dalam memperjuangkan Islam dan keteguhan imannya dalam menghambakan diri kepada Allah semata. Wajar apabila kemudian kelahiran Nabi SAW sangat dirindukan oleh makhluk di muka bumi ini.
Sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran tentang banyaknya ayat-ayat yang menggambarkan mulianya Nabi SAW. Dalam Al-Quran, Allah memanggil Nabi SAW bukan dengan nama biasa, tetapi memanggilnya dengan sebutan Kekasih-Ku," Rasul-Ku", "Hamba-Ku", "Nabi-Ku atau Allah memanggil Nabi SAW dengan salah satu dari asma-Nya, Rahman, Rahim, Aziz, Nur.
Dalam firman-Nya, Allah menjelaskan bahwa Kami tidak mengutus kamu, melainkan pada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. Katakanlah, Jika kamu (benar-benar) cinta kepada Tuhan, Allah; ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran [3]: 31). Ayat tersebut dipertegas dengan firman Allah yang lain, yang artinya, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.(QS Al-Anbiya [21]: 107).
by google |
Semoga Maulid Nabi menjadi salah satu bagian dari pemompa darah perjuangan Islam sebagaimana yang telah dikobarkan Nabi SAW dan para sahabat. Sebagai generasi penerus ada baiknya kita tidak hanya memperingati Maulid Nabi tanpa action nyata yang telah dicontohkan Nabi SAW. Mari lanjutkan perjuangan Nabi SAW untuk senantiasa membumikan Islam di jagat raya ini.