Cara Bijak Tanggapi Kasus Ustaz Hariri

iqrozen.blogspot.com | Bijak Tanggapi Kasus Ustaz Hariri. Gerah juga rasanya mengikuti berita tentang video you tube ustaz Hariri yang setiap online di media sosial selalu menjadi headline news. Kasus video pencak silat di depan jamaah memang langka dan inilah yang kemudian menarik para netter untuk menyimak sejauh mana kasus ustaz Hariri bergulir.

Sebagai sesama umat Muslim ingin rasanya ikut menengahi permasalahan tersebut, namun apalah daya bagi rakyat kecil seperti Abu ini yang tentu jauh dari klasifikasi orang hebat dan berpengaruh. Melalui tulisan ini, Abu coba mencermati dan paling tidak memberi masukan bagi siapa saja yang gandrung menelesuri kehidupan publik figur.
Bijaksana merupakan kata yang harus dijunjung tinggi ketika menghadapi apapun itu bentuk problema hidup ini. Sebagai seorang ustaz, tentu sangat tidak dibenarkan melakukan aksi kekerasan fisik di atas panggung, terkecuali ia telah minta ijin dan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait untuk adegan memberi contoh terkait materi yang disampaikan. Apabila tidak, secerdas mungkin seorang ustaz mengolah kata agar jamaahnya paham. Lalu, bagaimana dengan hal yang berkaitan dengan kesalahan teknis semisal sarpras (sarana prasarana) yang tidak mendukung?

Lagi-lagi seorang ustaz harus bijak dan sabar menahan emosi sambil terus memberi materi sebisa mungkin. Sangat wajar jika ego seseorang memuncak ketika sedang berada di depan audience, inilah yang mesti diwaspadai agar dapat sedini mungkin menekan emosi apabila terjadi sedikit apapun itu kesalahan. Karena jika tidak, maka emosi akan mempengaruhi diri dan menguasai kita yang berujung pada tindakan di luar batas kewajaran.

Inilah sekiranya menjadi bahan pelajaran kita semua agar dapat berlaku bijak di manapun dan berstatus apapun diri kita. Apabila permasalahan dapat diselesaikan dengan baik-baik maka segera lakukanlah, jika tidak maka carilah solusi yang baik atau meminta bantuan orang lain untuk mengatasi sementara problem ketika kita berada di depan khalayak ramai. Intinya harus sama-sama bijak.