IQROZEN | Menjadi wanita sholeha adalah dambaan kaum Muslimah di seantero jagat raya ini. Karena hanya istri sholeha yang begitu mudah kelak memasuki Syurga Allah, maka Rasulullah SAW telah mewarisi banyak hal untuk mengantarkan seorang wanita menjadi bidadari Syurga. Baca juga artikel terkait Kriteria Istri Menurut Rasulullah.
Salah satu yang harus digaris bawahi adalah perilaku istri terhadap suaminya, poin penting dari pesan Rasulullah adalah bagaimana istri dapat menjaga diri agar tidak menyakiti perasaan sang suami. Termasuk dalam menjaga lisan. Terkadang kita sering melihat bagaimana ada seorang istri yang berkata tidak sopan bahkan cenderung merendahkan suaminya. Sementara kita sepakati jika suami adalah pemimpin dalam kehidupan rumah tangga.
Banyak hal yang mendorong kaum istri tidak santun kepada suaminya, ada yang menilai karena sikap suaminya yang tidak bertanggung jawab. Hal ini sah saja namun sebagai kaum yang dipimpin, para istri cukup mengingatkan dengan baik jika suaminya lalai menjalankan amanahnya. Tidak harus dibantah bahkan dicaci maki, karena Allah sangat membenci kaum wanita yang kufur pada suaminya.
Dan Rasulullah dengan tegas telah menjelaskan bahwa penghuni Neraka sebagian besar adalah kaum wanita. Oleh karena itu beliau berpesan kepada kaum wanita terutama para istri untuk tidak menyakiti suami dengan perkataannya. Berikut pesan Rasulullah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muttafaq 'Alaih:
"Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari itu. Aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Mengapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata,‘Aku sama sekali tidak pernah melihat kebaikan darimu’.”
Dari uraian singkat tersebut, saya ingin mengajak diri saya pribadi dan keluarga serta sobat sekalian yang telah sedang maupun akan menjalani bahtera rumah tangga. Marilah kita saling mengedepankan sopan santun walau itu dalam urusan rumah tangga yang terkadang sering terabaikan. Harapannya, keharmonisan dapat lahir dari situasi komunikasi yang menyejukkan qolbu. Wallahu'alam...
Picture by google |