IQROZEN | Peringatan bagi siapa saja yang membutuhkan namanya makan, untuk tidak sembarangan menyantap makanan karena apa yang dimakan akan menyatu dengan darah dan membentuk sel-sel tubuh. Apabila yang dimakan bermasalah dan berasal dari cara yang salah maka sangat mungkin diri dan keluarga serta keturunannya kelak akan merasakan dampak mengerikan dari makanan tersebut.
Baca juga artikel tentang Nasi Padang, Sederhana namun Populer
Makanan Halal tidak hanya dari bahannya saja yang terbebas dari jenis yang diharamkan, tetapi juga bergantung pada bagaimana makanan itu diperoleh. Allah berfirman, "Hai orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
hanya kepada-Nya kamu menyembah" (QS. al-Baqarah [2]: 172).
Ini berarti makanan yang hendak kita konsumsi beserta keluarga harus bersumber jelas dan baik adanya. Karena apabila salah dalam mencari nafkah maka kesempatan Setan Laknatullah untuk menjerumuskan kita ke Neraka Jahim. "Hai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu" (QS. al-Baqarah [2]: 168).
Makanan Halal Menurut Al-Qur'an dan Hadis
Berikut penjelasan makanan halal menurut Alquran:
1. Ayat pertama (QS. [5] : 88).
"Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya."
2. Ayat kedua (QS. [2] : 173).
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Akan tetapi, barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
3. Ayat ketiga (QS. [5] : 3).
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,darah, daging babi, (da-ging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul,yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu memakan hewan) yang disembelih untuk berhala..."
Selanjutnya berikut penjelasan makanan halal menurut hadis Rasulullah SAW:
1. Hadis pertama
Nabi SAW menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, rambutnya acak-acakan, dan badannya berlumur debu. Sambil menengadahkan tangan ke langit ia berdoa, 'Ya Tuhan, Ya Tuhan...' (Berdoa dalam perjalanan, apalagi dengan kondisi seperti itu, pada umumnya dikabulkan oleh Allah--pen.). Sedangkan, makanan orang itu haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia selalu menyantap yang haram. (Nabi memberikan komentar), 'Jika demikian halnya, bagaimana mungkin ia akan dikabulkan doanya?'" (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
2. Hadis kedua.
"Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halal haramnya), kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara syubhat, sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga dirinya..." (HR. Muslim).
3. Hadis ketiga.
“Allah telah mewajibkan beberapa kewajiban; janganlah kamu abaikan, telah menetapkan beberapa batasan, jangalah kamu langgar, telah mengharamkan beberapa hal, janganlah kamu rusak, dan tidak menjelaskan beberapa hal sebagai kasih sayang kepadamu, bukan karena lupa, maka janganlah kamu tanya-tanya hukumnya” (HR. Daraquthni).
Demikian penjelasan mengenai MAKANAN HALAL MENURUT ALQURAN DAN HADIS yang dapat saya posting hari ini. Masih banyak tuntunan lainnya terkait makanan halal, namun keterbatasan saya hanya mampu menyuguhkan artikel ini. Semoga bermanfaat!!!