Ikhwan Penyelamat Umat

IQROZEN | Ikhwan Hebat Penyelamat Ummat. Berbicara tentang seorang ikhwan dambaan, maka pemuda merupakan sasaran yang cocok untuk didiskusikan. Sejak zaman kenabian sampai sekarang ini, gerakan kaum muda terbukti mampu memberi warna perubahan. Tanpa menafikan adanya peran senioritas dari kaum tua, capabilitas seorang pemuda dapat tampak secara kasat mata berupa kekarnya fisik dan kelincahannya beraktivitas. Lalu, siapakah ikhwan dambaan umat?

Napaktilas sejarah kenabian, jauh sebelum agama Islam disampaikan oleh seorang Muhammad SAW, dunia ini telah dihuni banyak nabi dan rasul yang diutus untuk menyampaikan wahyu Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Para nabi dan rasul itu adalah orang-orang yang terpilih dan rata-rata dari kalangan pemuda. Nabi dan rasul merupakan golongan manusia hebat yang oleh Allah SWT diberi kemampuan luar biasa dibandingkan dengan orang pada umumnya.

Ambilah kisah bagaimana Nabi Ibrahim a.s menentang raja Nambrud yang sangat kejam, bagaimana Daud mengalahkan Raja Jalut yang bengis dan berpengalaman tempur terhebat di zamannya, bagaimana Musa dan Harun melawan Raja Firaun yang dzalim dan sombong, yang tega membunuh semua bayi laki-laki sebagai calon pemuda yang lahir tanpa berdosa demi kepentingannya sendiri.

Lebih lanjut hikmah dari kisah Ashabul Kahfi, dimana sekelompok pemuda yang termasuk pengikut Nabi Isa a.s yang rela menghabiskan hidupnya di dalam gua. Mereka adalah anak-anak muda yang menolak kembali agama nenek moyang mereka, menolak menyembah selain Allah SWT. Mereka bermufakat mengasingkan diri dari masyarakat dan berlindung dalam suatu gua, karena jumlah mereka relatif sedikit yakni tujuh orang di antara masyarakat penyembah berhala.

Cara Menjadi Pemuda Hebat
by google
Fakta sejarah ini ada di dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 10, yang artinya :” Ingatlah tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a : ‘Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini”. Begitulah kuasa Illahi ketika ada hamba-Nya yang terjebak ke dalam lingkungan jahiliyah, maka meski hidup ala-kadarnya di dalam gua yang gelap gulita, sekelompok pemuda hebat yang beriman mampu mempertahankan hidupnya.

Sejarah hebat pada masa kenabian Muhammad SAW pun perlu diperhitungkan, karena mayoritas dari assabiquunal awwaluun (orang-orang yang pertama kali beriman kepada Rasulullah SAW) adalah para pemuda. Ketika Nabi Muhammad SAW di utus Allah SWT untuk menyampaikan risalah Islamiyah, yang pertama mengimani saat itu mayoritas oleh pemuda. Diantaranya Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam (masing-masing 8 tahun), Thalhah bin Ubaidillah ( 11 tahun), Al-Arqam bin Abi Al-Arqom (12 tahun), seorang ahli tafsir terkemuka, Abdullah bin Mas’ud (14 tahun), Saad bin Abi Waqqash (17 tahun), Ja’far bin Abi Thalib (18 tahun), Zaid bin Haristah (20 tahun ), Mush’ab bin Umair (24 Tahun), Umar bin Khattab(26 tahun), Abu Bakar Ash-Siddiq (37 tahun) dan masih banyak lagi.

Perjalanan pemuda yang spektakuler kian menghiasi album sejarah bersamaan perkembangan Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Sebut saja Salahuddin al-Ayyubi yang menggantikan posisi pamannya sebagai pemimpin Mesir ketika berusia tiga puluh satu tahun. Pemuda berikutnya yaitu Muhammad al-Fatih yang berumur 19 tahun telah diangkat menjadi Sultan Turki Utsmani, menggantikan ayahnya yang meninggal dunia, pada tahun 1451. Ada lagi pemuda yang bernama Imam Shafi’i yang sudah hafal al-Qur’an dan kitab al-Muwatha’ ketika usianya masih belasan tahun. Imam Ghazali sudah menjadi Rektor Universitas Nizamiyya ketika usianya baru tiga puluh tiga tahun. Kita juga pernah mendengar kisah Abdul Qadil al-Jailani yang membuat sekumpulan perampok bertaubat karena sebab kejujurannya, padahal usianya ketika itu masih belasan tahun.

Pemuda Sebagai Ikhwan Hebat Sepanjang Zaman
Sungguh kiprah perjuangan pemuda telah terukir indah dengan tinta emas sejarah. Mereka merupakan tonggak dan potensi besar suatu kehidupan umat. Tidak heran jika perubahan sosial politik diberbagai belahan dunia dipelopori oleh gerakan pemuda. Contohnya pergerakan para sahabat yang menyertai Rasulullah SAW dalam memperjuangkan Islam – yang akhirnya berhasil menguasai lebih dari dua pertiga belahan bumi. Dan keteladan Nabi Muhammad SAW telah termaktub di dalam kitab suci Al-Quran sebagai pondasi pergerakan ikhwan pembela umat untuk membangun peradaban yang mencerahkan dunia.

Ada banyak peranan pemuda yang terdapat di sepanjang perjalanan sejarah, dan secara fitrah masa muda merupakan jenjang kahidupan yang paling optimal. Kematangan jasmani, perasaan dan akalnya mendorong kepekaan yang tinggi terhadap dinamika kehidupan di sekitarnya. Pemikiran kritis dan gerakan yang dinamis merupakan tabiat khusus ikhwan yang didambakan umat. Pemuda adalah agen perubahan (agent of change) pada masyarakat yang terkungkung oleh tirani kezaliman dan kejahiliyahan. Pemuda juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Dan tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak pemuda, maka baik buruknya nasib umat kelak sangat bergantung pada kondisi pemuda sekarang ini.

Di era globalisasi juga banyak pemuda Islam yang memberi semangat baru bagi umat yang sedang terpuruk ini. Mulai dari Hasan al-Banna (1906-1949) yang telah hafal al-Qur’an pada awal masa remaja dan beliau mendirikan organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir pada tahun 1928 ketika umurnya baru dua puluh dua tahun. Kemudian Taqiyuddin al-Nabhani (1909-1977), pendiri Hizb al-Tahrir, telah hafal al-Qur’an pada awal usia belasan tahun. Berikutnya Said Nursi (1878-1960), seorang ulama dan Sufi asal Kurdi, yang telah menguasai berbagai ilmu dasar Islam sejak usia belia. Ada lagi seorang Abul A’la al-Maududi (1903-1979) di Pakistan yang telah menjadi jurnalis di usia lima belas tahun dan telah memimpin sebuah harian di usia tujuh belas tahun.

Dan hingga saat ini peran pemuda masih menonjol dalam mereformasi sebuah sistem yang berlaku pada kehidupan suatu negara. Walaupun terdapat berbagai perbedaan visi tentang kebangkitan dan metode yang mereka lakukan, kelompok pemuda era modern ini merupakan kelompok dambaan umat menuju kembalinya kemuliaan hidup. Yakni pemuda mukmin yang telah merelakan seluruh hidupnya untuk perjuangan dakwah islam. Memang secara materi kondisi mereka terkadang menyedihkan, namun perjuangan mereka tak pernah reda. Karena mereka mendambakan kemuliaan surga yang dijanjikan Allah SWT sebagaimana firman-Nya di dalam Al-Qur’an, yang artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka”. (QS. At-Taubat : 111).

Khatimah
Tidak dapat dipungkiri jika kondisi realita pemuda yang terlahir dan hidup pada saat ini, umumnya memiliki citra buruk karena idealismenya yang terdegradasi oleh budaya Barat. Namun, tetap saja ada pemuda-pemuda yang teguh memegang dan mempertahankan jati dirinya sebagai the real agent of change. Pemuda-pemuda yang ikhlas mewakafkan kehidupannya demi tegaknya peradaban umat mulia, suatu peradaban besar yang telah terbukti mengangkat derajat hidup manusia pada kemuliaan. Logika ini bisa terjadi di semua ranah kehidupan, baik ranah perkembangan Religi, kemajuan Ilmu Pengetahuan Tekhnologi maupun ranah Sosial dan Politik masyarakat.

Kesimpulannya, di setiap masa akan senantiasa lahir ikhwan hebat yang mempunyai ibroh luar biasa dalam perjuangannya menyelamatkan umat dari ke-jahiliyah-an. Ikhwan yang berperan penting dalam pergerakan pemuda dalam peningkatan keimanan demi ridho Allah SWT. Ikhwan beriman yang sanggup memimpin dan membawa umat lebih progresif dengan memegang teguh prinsip-prinsip Islam menuju peradaban Madani. Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 13, yang artinya : “Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenar-benarnya, sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka (Allah) dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk”. Allahu Akbar!!!.