iqrozen.blogspot.com | Modernisasi zaman telah menuntut seluruh
manusia untuk mengkonsumsi informasi dari media massa, baik yang cetak maupun
elektronik. Media massa sekarang ini menjadi kebutuhan pokok yang sulit dipisahkan
dari kehidupan manusia, terutama mereka yang hidup di negara-negara maju dan
berkembang. Pentingnya peran media massa dalam proses pembentukan opini publik secara tidak langsung adalah bagian dari proses pencerdasan
masyarakat suatu bangsa.
Media massa merupakan salah satu
penyebar informasi yang sangat efektif dan sangat diperlukan karena tidak dapat
dipungkiri jika setiap manusia selalu membutuhkan informasi. Dan, jaringan informasi
dewasa ini telah mampu merambah hampir ke berbagai pelosok negeri. Secara langsung
maupun tidak langsung, kondisi tersebut telah membangun simbiosis mutualisme (hubungan saling
menguntungkan),
dimana setiap individu dapat memperoleh informasi secara terbuka dan mereka
juga dapat memberikan informasi kepada media massa untuk dipublikasikan.
Sungguh
penting
peranan media massa dalam membangun peradaban sebuah masyarakat. Oleh karenanya,
kita harus benar-benar memahami dan menguasai media massa. Hafied Cangara dalam
bukunya “Pengantar Ilmu Komunikasi” mengatakan bahwa media massa adalah
alat yang digunakan dalam peyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,
film, radio, dan televisi. Dengan kata lain, media massa memiliki fungsi
sebagai saluran informasi dan komunikasi, saluran pendidikan serta mampu
menjadi saluran hiburan atau infotainment.
Dampak media massa tidak saja
mempengaruhi perilaku, bahkan dapat mendoktrin sistem sosial, budaya dan
politik dari suatu komunitas masyarakat. Media
massa juga dapat membentuk dan menghancurkan karakter generasi suatu bangsa,
hal ini dengan
sendirinya menyesuaikan visi dan misi dari masing-masing media massa.
Sebagaimana yang pernah disampaikan Saiful Hadi, Direktur Utama Perum LKBN Antara mengatakan,
“siapa yang menguasai media, dia yang menguasai opini publik. Dan siapa yang
memenangi perang informasi dia akan menguasai sumbu informasi.”
(Jakarta,16/10/2012).
Keberadaan media massa
sangat mendukung transformasi ilmu
pengetahuan kepada seluruh lapisan masyarakat, terlebih-lebih mereka yang tidak mampu
“menikmati” bangku sekolah. Posisi media massa sangat strategis dalam
mencerdaskan generasi bangsa, dengan liputan dan siaran (berita) yang positif dan
edukatif, akan membuka wawasan masyarakat terhadap perkembangan teknologi.
Harapannya, akan tercipta sebuah kehidupan masyarakat yang dinamis mengikuti
globalisasi dan pergeseran zaman.
Media ‘Pendidikan’ Massa
Banyak ahli komunikasi yang menyatakan bahwa saat ini kita hidup dalam lingkungan
kehidupan masyarakat komunikasi massa. Yaitu, suatu masyarakat yang perilaku kesehariannya tidak dapat dilepaskan dari peranan media massa. Masyarakat komunikasi massa, menjual dan membeli barang
melalui media massa, mencari informasi mutakhir di media massa, mencari bahan untuk pendidikan dengan media massa, mencari hiburan dan
bahkan mencari jodoh pun memanfaatkan media massa. (Iriantara, 2007).
Harus disepakati jika beragam informasi
yang tersebar di berbagai media massa, banyak diantaranya mengandung ilmu
pengetahuan yang penting dan update. Baik itu pengetahuan terkait
perkembangan politik, kemajuan ekonomi, peningkatan pendidikan, serta pengawasan
terhadap perubahan sosial budaya suatu masyarakat. Maka, wajib hukumnya bagi
manusia yang ingin berwawasan luas untuk senantiasa menyimak berita. Karena
dengan membaca berita, sebenarnya manusia sedang menelusuri berbagai tempat di
muka bumi ini untuk menambah wawasannya.
Sementara itu, wacana penerapan
kurikulum 2013 pada Juni tahun ini, mendorong lembaga pendidikan di Indonesia
menyediakan perangkat TIK (Teknologi, Informasi dan Komunikasi) yang sekaligus
dilengkapi jaringan internetnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya proses
pendidikan yang didukung media massa di era serba canggih seperti sekarang ini.
Pembingkaian informasi edukatif akan memperluas wawasan para konsumer media
massa, maka dengan sendirinya para konsumer tersebut telah meningkatkan
intelektual kekiniannya.
Perlu ditegaskan, bahwa di dalam dunia
pendidikan, selain peran serta orang tua dan lembaga pendidikan atau yang
popular disebut sekolah, kinerja media informasi juga menempati ruang penting
dalam proses transfer of knowledge. Media massa harus cenderung
mengutamakan fungsi pendidikan dalam setiap program pemberitaannya. Karena dengan
lebih banyaknya unsur pendidikan yang terdapat dalam program berita, diharapkan
mampu menambah pengetahuan terkait perkembangan teknologi di seluruh penjuru
dunia. Apalagi, kita ketahui bersama bahwa pemerataan pendidikan di
Indonesia masih rendah, disinilah peran media massa untuk menyampaikan
informasi pendidikan kepada masyarakat secara luas, sangat dibutuhkan.
Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan
adalah untuk mewujudkan salah satu cita-cita negara Indonesia, yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa. Mewujudkan cita-cita tersebut tidak cukup hanya dengan
mencerdaskan generasi penerus dalam hal ini adalah anak-anak. Para orang tua
pun sangat perlu mendapatkan pendidikan atau lebih tepatnya sosialisasi yang
dapat dimuat media massa. Apabila usaha media massa dalam sosialisasi perkembangan
keilmuan tersebut dapat tercapai, usaha dalam proses
pembangunan dan mencapai kesajahteraan pun bukan menjadi hal yang mustahil
lagi.
Pemerintah sendiri telah mengatur
peranan media massa dalam pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungsi
pers adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial.
Dan dijelaskan pada Pasal 6 UU tentang Pers nasional dalam melaksanakan peranan salah satunya sebagai sarana pendidikan
massa (mass education), pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung
pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya.
Selain fungsi di bidang pendidikan, ada beberapa fungsi lainnya yang
bersifat umum namun tidak kalah pentingnya dari keberadaan media massa, yaitu
fungsi informasi, proses pengembangan mental, adaptasi lingkungan dan fungsi
memanipulasi lingkungan. Bahkan, lebih spesifik lagi, media massa sebenarnya
juga mempunyai andil dalam meyakinkan rakyat, membius mainstream rakyat,
menggiring opini rakyat, ajang kampanye para pemimpin, membuka privasi dan
mensosialisasikannya, serta peranan lainnya baik yang negatif maupun yang
positif.
Media Kontrol
Masyarakat
Media massa sudah menjadi suatu institusi sosial yang penting dalam
kehidupan masyarakat. Artinya, media massa telah membentuk dirinya sebagai
salah satu organisasi komunikasi yang berdiri di tengah-tengah masyarakat. Hampir pada
setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun
bersama-sama selalu mempunyai hubungan dengan aktivitas komunikasi massa. Faktanya,
animo individu atau masyarakat senantiasa tinggi terhadap program informasi dan
komunikasi melalui media massa. Hal ini telah membuktikan jika setiap saat
individu atau masyarakat tidak terlepas dari hegemoni media massa.
Sebagai jendela
informasi, media
massa yang selama ini menjadi referensi publik ketika menyimak gejala sosial,
harus mampu menjaga mutu maupun netralitasnya. Terutama pada perkembangan gejala politis yang akhir-akhir ini semakin “memperkeruh”
hubungan sosial masyarakat di tanah air tercinta ini. Setiap media massa dituntut
cerdas dan bijak menyampaikan informasi, agar dapat mengendalikan perubahan
situasi dan kondisi dalam kehidupan masyarakat. Harapannya, agar masyarakat tidak terjebak dalam gelombang opini yang sengaja dikembangkan oleh golongan-golongan orang
yang sekedar berpayung pada matrealisme dan kapitalisme.
Pentingnya memilih dan
memilah informasi yang layak dikonsumsi publik, semata-mata agar wawasan masyarakat
tidak parsial dalam mengikuti pergeseran sosial politik di era
globalisasi ini, khususnya gejala di masyarakat sekitar kita. Dengan pemberitaan yang santun dan komprehensif, media massa dapat membentengi rakyat dari dogma pemikiran asing
yang menyusup setiap waktu. Media massa juga
dapat membantu rakyat agar bijaksana mengambil langkah dalam menyikapi kompleksitas
permasalahan bangsa ini, terutama dalam menyikapi isu-isu sosial-politik yang berkembang.
Kesimpulannya, bangsa
ini sangat membutuhkan sistem pendidikan yang berbasis media massa agar dapat mempersiapkan
generasi bangsa yang “melek” teknologi dan berwawasan internasional. Tidak
dapat dipungkiri bahwa proses belajar-mengajar selalu disertai interaksi dan
komunikasi, disinilah peranan media massa sebagai sarana education yang
berskala luas. Keberadaan media massa menjadi salah satu kekuatan perubahan
dalam membongkar paradigma rakyat yang mungkin belum tersentuh pendidikan
formal.
Sekali lagi, doktrin
media massa yang terus menerus dan mudah diterima masyarakat luas merupakan
lahan penanaman ideologi yang efektif. Penyebaran pola pikir melalui media
massa dapat dilakukan
dalam waktu singkat dan efeknya dapat membentuk opini publik secara luas.
Semoga, media massa yang berkembang di Indonesia saat ini, utamanya media massa yang berbasis Islam dapat menjaga eksistensinya dalam mencerdaskan
dan menyampaikan informasi yang membangun kehidupan masyarakat Indonesia.